Badan Standarisasi Nasional SNI tahun 1998 No. 01-3141-1998 membuat definisi susu segar adalah cairan yang berasal dari kambing atau sapi sehat yang dilakukan pemerahan yang benar. Tidak mendapat tambahan atau pengurangan komponen apapun pada susu tersebut serta tidak melalui pemanasan.
Secara umum komposisi gizi pada susu segar secara umum terdiri atas protein (30%), karbohidrat (40%), dan lemak(40%). Karena susu memiliki sifat sangat mudah rusak bila pengolahannya atau penyimpanannya tidak baik, maka diperlukan teknik pengolahan yang modern agar susu dapat lebih lama disimpan dan juga tidak menurunkan kandungan gizi serta nilai protein yang ada pada susu itu sendiri.
Pengolahan UHT
Di Indonesia ada dua jenis pengolahan susu segar, salah satunya adalah dengan menggunakan metode UHT atau Ultra High Temperature. Metode UHT ini dilakukan dengan cara memanaskan susu dalam suhu hingga 145 derajat celcius dan hanya selama 2 sampai 5 detik saja. Tujuannya agar menghindari kerusakan pada susu, dan juga sebagai metode agar susu bisa lebih lama disimpan dalam kemasan steril.
Dengan metode ini susu bisa lebih lama disimpan. Masa simpannya sampai 9 bulan dalam kondisi kemasan yang belum ditutup dan disimpan di lemari pendingin. Tapi masa simpannya bisa berkurang drastic bila susu tersebut sudah dalam kondisi terbuka, mungkin hanya sekitar 4 harian saja sejak kemasan di buka.
Susu UHT Untuk Anak
Susu UHT juga sangat digemari anak-anak, dengan berbagai rasa dan varian yang bisa kita dapatkan, tentu anak-anak sangat suka. Satu hal yang paling penting adalah, susu UHT dianjurkan dikonsumsi oleh anak usia lebih dari 12 bulan, dikarenakan anak usia ini pencernaannya sudah bekerja dengan baik dan bisa merespon dengan baik bentuk nutrisi sama seperti yang dihasilkan oleh susu sapi segar secara langsung.
Ada hal-hal khusus yang perlu diperhatikan saat kita mengkonsumsi susu UHT. Pertama tama pastikan bahwa kemasannya tidak rusak atau menggembung. Kemasan menggembung menandakan di dalam susu sudah terjadi kerusakan atau adanya udara yang masuk kesana, dan pastinya akan mempengaruhi kualitas susu tersebut. Jangan pernah membeli atau menerima susu dengan kemasan yang rusak, seperti dijelaskan diatas, bila kemasan rusak maka umur dari susu itu sendiri sangat menurun drastic dibanding kemasannya masih utuh.
Perlu diperhatikan juga rasa dari susu saat kita minum. Bila ada rasa yang kurang sesuai, misalnya ada rasa masam yang berlebihan, atau kondisi susu sangat kental diluar kewajaran, ini bisa menjadi indikasi bahwa susu tersebut sudah rusak, dan tidak layak dikonsumsi.
Hindari menyimpan susu UHT di area dengan panas lebih dari 50 derajat celcius, karena itu bisa merusak kandungan protein di dalamnya. Dengan rusaknya protein lebih memudahkan bakteri dan spora untuk berkembang biak disana. Yang terakhir selalu perhatikan tanggal kadaluarsa dari susu yang ingin diminum. Minum susu dengan tanggal kadaluarsa yang masih jauh, agar kualitasnya terjamin. Mengkonsumsi susu dengan tanggal kadaluarsa yang sangat dekat bisa berakibat susu sudah dalam masa kerusakan, walaupun dalam segi rasa, tekstur atau visual dan bau lainnya belum terlihat jelas. Alangkah baiknya tetap mengantisipasi dan mengkonsumsi sesuai dengan range waktu yang disarankan yaitu jauh-jauh bulan sebelum bulan kadaluarsa.
Demikian ulasan mengenai susu UHT ini. Semoga bisa memberikan pengetahuan bila ingin memberi buah hati kita susu UHT secara baik dan benar.